Dua Dimensi

Showing posts with label Dua Dimensi. Show all posts
Showing posts with label Dua Dimensi. Show all posts
Materi Seni Budaya 3 Dimensi Pembuatan Gerabah dalam Seni Kriya, adapun bahan dasar dalam pembuatan gerabah adalah tanah liat. Tanah liat yang di pakai dalam pembuatan gerabah terlebih dahulu di proses melalui beberapa tahapan. Tanah liat ini juga di tambah dengan bahan lain seperti kaolin. Tanah liat yang sudah siap pakai tersebut dibentuk langsung dengan menggunakan tangan atau alat putar.

Kreasi bentuk gerabah yang akan dibuat menyesuaikan dengan fungsi benda tersebut, seperti periuk dan belanga, tempayan, kendi yang mana fungsinya sudah di uraikan pada artikel terdahulu.

Peralatan yang dipakai dalam membuat gerabah yaitu pisau cukil yang terbuat dari kayu/bambu, sundi yang di buat dari kawat, butsir yang bertangkai kayu, tali pemotong, meja putaran (subang pelarik), kayu salab atau kayu rool penggilas, serta pisau.

Dalam pembuatan gerabah ini perlu menggunakan teknik tertentu. Di antara teknik yang di gunakan terdapat enam teknik yaitu :

1.Teknik Lempeng (Slabing)

Teknik ini adalah teknik yang dipakai untuk membuat benda gerabah dengan bentuk kubistis dengan permukaan rata. Yang pertama dilakukan dalam teknik ini adalah membuat lempengan tanah liat dengan memakai rol kayu penggilas. Setelah lempengan rata dengan ketebalan yang sama, kemudian baru di potong dengan menggunakan pisau atau kawat yang sesuai dengan ukuran yang di inginkan. Selanjutnya baru bisa dibentuk seperti kubus atau persegi, untuk tahap akhir baru di ukir sebagai pemberi hiasan. Proses mengukir ini dilakukan dengan cara ditoreh ketika tanah sudah setengah kering.
Tahapan Teknik Lempeng (Slabing)



2. Teknik Pijat (Pinching)

Teknik Pijat (pinching) adalah suatu teknik dalam membuat Gerabah dengan cara memijat tanah liat secara langsung dengan memakai tangan, dengan tujuan agar tanah liat menjadi lebih padat sehingga tidak mudah mengelupas. Hal ini gunanya agar hasilnya menjadi tahan lama. Adapun tahap-tahap Teknik Pijat adalah sebagai berikut :

a.Ambilan segumpal tanah liat plastis.
b.
Tanah liat tersebut lalu diulet-ulet dan dipijit-pijit dengan menggunakan jari sambil dibentuk sesuai dengan keinginan.
c.Kemudian haluskan dengan kuas,  busa, atau kain yang halus

Teknik Pijat (Pinching)
3.Teknik Pilin (Coiling)

Teknik pilin (coiling) merupakan cara dalam membentuk tanah liat dengan metode memilin tanah sehingga terbentuk seperti tali. Caranya ambilah sebongkah tanah liat lalu pilin dengan kedua telapak tangan sampai membentuk seperti tali, kemudian susun secara melingkar sehingga membentuk sesuai keinginan dan jangan lupa setiap susunan agar di tekan dan di tambah dengan air agar antara susunan tersebut menempel.
Teknik Pilin (Coiling)


4. Teknik Putar (Throwing)

Dalam Pembuat Gerabah memakai Teknik Putar (Throwing) di perlukan alat bantu berupa subang pelarik atau alat putar elektrik. Caranya adalah : ambilah segumpal tanah liat plastis dan lumat. Kemudian taruhlah diatas meja putar dengan posisi tepat di tengah-tengahnya. Kemudian, tekan tanah liat tersebut dengan menggunakan kedua tangan sambil di putar. Lalu bentuk sesuai dengan keinginan. Hasil akhir dari teknik ini umumnya berbentuk bulat atau slindris.

Teknik Putar (Throwing)
5. Teknik Cetak Tekan (Press)


Teknik ini dilakukan dengan cara menekan tanah liat yang bentuknya sesuai dengan cetakan yang sudah di sediakan. Teknik Cetak Tekan ini prosesnya lebih cepat.

Teknik Cetak Tekan (Press)
6. Teknik Cor atau Tuang

Biasanya teknik tuang atau cor ini digunakan dalam membuat gerabah dengan memakai alat cetak. dan cetakannya sendiri terbuat dari gips. Bahan gips ini bersifat lebih cepat menyerap air sehingga tanah liat lebih cepat juga menjadi kering.

Teknik Cor atau Tuang

Teknik-Teknik dalam Pembuatan Seni Rupa Dua Dimensi dan Tiga Dimensi

1.Teknik Dua Dimensi

Dalam rangka pembuatan karya seni rupa terapan  daerah setempat yang menggunakan teknik dua dimensi di antaranya adalah sebagai berikut : 

a.Teknik Kerajinan kain Batik

Seiring dengan perkembangan zaman, Teknik membatikpun mengalami perkembangan dengan tidak meninggalkan teknik lama yang telah diwariskan secara turun temurun.  Diantara teknik batik yang di kenal di darah Nusantara yaitu :
Batik Cap


1)

 




Batik TulisBatik Tulis, adalah batik yang dibuat dengan teknik menggambar motif di atas kain dengan menggunakan canting. Yang di maksud dengan Canting adalah alat khusus untuk menggambar motif batik dengan bahan dasar kain yang berisi dengan cairan lilin untuk menutup bagian-bagian tertentu sesuai dengan pola yang diinginkan. Batik tulis ini memiliki keunggulan nilai seni jika dibandingkan dengan batik yang lain.


2)

Batik Cap, adalah batik yang dibuat dengan mengunakan teknik cap (stempel), umumnya dibuat dari tembaga dan dibubuhi dengan cairan lilin yang panas.


3)

Batik sablon, adalah batik yang dibuat dengan menggunakan klise (hand printing). Motif batik yang sudah dibuat kemudian dibuatkan klise (master) lalu di cetak


4)

Batik Printing, adalah batik yang dibuat dengan teknik printing atau menggunakan alat mesin. Teknik pembuatannya hampir mirip dengan batik sablon.


5)


Batik lukis, yaitu batik yang dibuat dengan cara teknik melukiskan langsung di atas kain. Alat yang digunakan dan motif yang buatpun boleh bebas sesuai dengan imajinasi pelukisnya.

b.Teknik Kerajinan Wayang Kulit

Teknik Pahat
Wayang kulit dibuat dengan teknik pahat dang sungging (digambar) dengan menggunakan bahan cat serta alat yang sederhana. Adapun desain wayang kulit ini dibuat sesuai dengan pakem yang sudah ditetapkan dari warisan nenek moyang.

c.Teknik Kerajinan Kain Tenun

Alat TenunProses pembuatan kain tenun adalah dengan cara memintal benang sedikit demi sedikit dengan menggunakan peralatan tenun, hingga menjadi kain dengan beragam hiasan yang indah. Adapun alat tenun ini terbuat dari bahan kayu ataupun bambu.
d.Teknik Kerajinan Sulaman atau Bordir

Teknik Sulam
Sulaman atau bordir dibuat dengan cara menggunakan mesin jahit serta dengan menggunakan teknik tusuk jarum.
2.Teknik Tiga Dimensi

Dianara karya seni rupa terapan yang daerah setempat yang menggunakan Teknik Tiga Dimensi antara lain adalah : 

a.Teknik Cetak (Cor Tuang)

Teknik Cetak (Cor Tuang)
Karya seni terapan, yang memakai Teknik Cetak (Cor Tuang) yaitu dengan cara tuang berulang (bivalve) dan tuang sekali pakai (a cire perdue). Teknik bivalve dengan memakai dua jenis cetakan yang terbuat dari batu, gips, dan semen yang bisa di gunakan berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan. Teknik bivalve sering digunakan untuk mencetak benda-benda sederhana yang tidak terlalu rumit dalam pembuatannya. Sedangkan teknik a cire perdue biasanya menggunakan benda dari logam (tembaga, besi) yang bentuk dan hiasannya lebih rumit.

b.Teknik Pahat / Ukir

Teknik Pahat / Ukir
Teknik ini digunakan untuk memahat, menggores, menoreh, serta membentuk pola permukaan benda. Adapun bahan-bahan yang bisa di ukir atau dipahat, seperti kayu, batu, atau bahan lain yang sejenis. Alat yang dipakai untuk mengukir adalah tatah (pahat ukir) yang terbuat dari besi atau baja. Hasil karya seni dari pahat ukir, diantaranya adalah terdapat pada alat-alat kebutuhan rumah tangga, misalnya kursi, meja, lemari, dan hiasan dinding.

c.Teknik Tempa

Teknik Tempa
Teknik tempa biasanya dipakai untuk membuat benda-benda dari logam (besi, baja, dan kuningan). Logam sebelumnya dipanaskan pada api yang khusus, baru kemudian ditempa (dibentuk) sesuai dengan keinginan. Adapun benda-benda tradisional hasil dari teknik tempa ini adalah seperti jenis-jenis senjata yaitu keris, pedang serta barang-barang perhiasan lainnya.

d.Teknik Anyaman

Teknik Anyaman
Hasil dari Karya seni rupa terapan yang menggunakan teknik anyaman, antara lain tikar, topi, tas, kipas, dan barang-barang hiasan lainnya. Bahan yang dipakai untuk membuat anyaman terdiri dari bahan alami seperti rotan, bambu, serat kayu, dan eceng gondok.



Ringkasan dari Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
1


Seni rupa adalah hasil karya ciptaan manusia, baik berbentuk dua dimensi mapun tiga dimensi yang mengandung atau memiliki nilai keindahan dan diwujudkan dalam bentuk seni rupa.
2


Seni rupa ditinjau dari segi fungsi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.
3


Karya seni rupa terapan berdasarkan wujud fisiknya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) dan karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimarta).
4


Seni rupa terapan daerah setempat dengan segenap keunikan gagasannya patut mendapatkan apresiasi, baik secara aktif maupun pasif.
5



Teknik pembuatan karya seni dua dimensi menggunakan teknik-teknik batik, pahat dan sungging, pintal, dan tusuk jarum. Teknik karya seni tiga dimensi menggunakan teknik cetak, pahat atau ukir, tempa, dan anyaman.

Video Pembelajaran